Surabaya, (15/11/18) – Sosialisasi Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah (Banper) digelar di Kota Surabaya. Bertempat di JW Marriott Hotel Surabaya dihadiri oleh lebih dari 150 orang. Acara ini dibuka oleh Hari Santosa Sungkari, selaku Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf. Hari menceritakan pengalaman Bekraf khususnya Deputi infrastruktur dalam melaksanakan program Banper sejak 2017 lalu.
Hari juga menjelaskan mengenai pentingnya ruang kreatif bagi para pelaku di industri kreatif. “Kami ingin para startup berkumpul dalam sebuah tempat atau coworking space. Penting bagi mereka untuk berjejaring dengan para mentor maupun sesama startup, karena kunci dari berkembangnya sebuah startup adalah kolaborasi.” Ucap Hari Sungkari.
Sejak 2017 lalu, sebanyak 35 ruang kreatif telah direvitalisasi oleh program Banper. Ruang kreatif tidak hanya coworking space, tapi mencakup juga gedung seni pertunjukan, amphitheater, ruang workshop, studio musik dan lainnya. Salah satu penerima bantuan pemerintah dari Kota Surabaya ditahun ini adalah Jatim Information Technology Creative. “..kita akan bantu semaksimal mungkin untuk menghidupkan industri kreatif di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya.” Seru Hari menutup sambutannya.
Setelah dibuka, acara dilanjut oleh paparan teknis Banper oleh Direktur Fasilitasi infrastruktur Fisik, Selliane Halia Ishak, Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK, Neil El Himam, dan Tim Penilai Teknis Banper yaitu, Endy Subijono dan Abdul Latif.
Banper merupakan pemberian bantuan dalam bentuk barang dan bersifat stimulan untuk fasilitasi revitalisasi bangunan/ruang/area yang berfungsi sebagai ruang kreatif, sarana ruang kreatif, dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Selain revitalisasi ruang kreatif, Banper juga telah memberikan sebanyak >10.000 sarana sudah diberikan dan >1.500 barang TIK sudah diberikan kepada penerima Banper.
