KULINER DI KOTA SERIBU BUNGA, KOTA MAGELANG

Kota Magelang terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang, serta berada di persilangan lalu lintas ekonomi dan transportasi antara Semarang-Magelang-Yogyakarta dan Purworejo-Temanggung. Arah pembangunan Kota Magelang sebagai kota jasa menjadi sangat strategis jika dilihat dari letak Kota Magelang sebagai wilayah pelintasan beberapa daerah di sekitarnya. Penegasan sebagai kota jasa tertuang dalam RPJMD Kota Magelang tahun 2016-2021.                                           

Secara geografis, Kota Magelang dikelilingi oleh Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Pegunungan Menoreh, Gunung Telemoyo, Gunung Tidar, Gunung Andong, Gunung Sindoro, Gunung Kukusan, Gunug Giyanti. Jajaran pegunungan menjadikan landskap alam di Kota Magelang menyimpan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata, sekaligus sebagai penyedia amenitas bagi pengembangan pariwisata, khususnya di DSP (Destinasi Super Prioritas) Borobudur.

Sumber Gambar: Tim PMK3I 2020

Pengembangan sektor ekonomi kreatif bisa menjadi pendorong bagi terwujudnya visi Kota Magelang sebagai kota jasa, sekaligus sebagai daya dukung amenitas pariwisata. Kota seribu bunga tersebut memiliki potensi pada subsektor kuliner, kriya, dan seni pertunjukan. Tiga subsektor tersebut memiliki keterkaitan yang saling mendukung, sehingga dapat dikembangkan secara bersamaan. Subsektor kuliner memiliki ikatan kesejarahan yang lebih panjang jika dibandingkan dengan subsektor kriya dan subsektor seni pertunjukan. Terutama jika dikaitkan dengan keberadaan Gethuk yang menjadi makanan tradisional khas Kota Magelang. Sedangkan keberadaan subsektor Kriya masih relatif baru, meski dengan potensi serapan tenaga kerja dan omzet yang cukup besar. Sedangkan pada subsektor Seni Pertunjukan, meskipun memiliki nilai kesejarahan yang panjag namun masih diberlakukan sebagai bentuk usaha atau aktivitas non komersial, yang menjalankan aktivitasnya sebagai tanggung jawab moril pelaku terhadap tradisi dan menggantungkan terhadap aktivitas yang difasilitasi oleh pemerintah kota.

Sumber Gambar: Tim PMK3I 2020

Dari tiga subsektor tersebut, kuliner menjadi subsektor unggulan untuk pengembangan sektor ekonomi kreatif di Kota Magelang. Selain aspek kesejarahan, subsektor kuliner juga memiliki inovasi yang cukup kaya, seperti munculnya inovasi Gethuk moderen yang dilakukan “Angga Gethuk Marem”melalui produk Gethuk tiga warna yang diproduksi dalam bentuk frozen dan melalui proses vakumisasi. Tidak hanya itu, pemasaran juga sudah memanfaatkan media sosial  dan e-commerce, sehingga omzet penjualan bisa mencapai 1,2 Milyar per tahun. Selain Gethuk moderen, terdapat pula Gethuk tradisional yang dikenal sebagai Gethuk Lindri, salah satunya dikelola oleh M. Shodik dengan 5 karyawan dan omzet mencapai 50 juta per tahun. Terdapat pula produk kopi dalam kemasan yang dikolaborasikan dengan gula semut yang dilakukan CV Lima Rempah, produksi tahu dalam bentuk keripik kulit tahu dan bola tahu di kawasan sentra tahu Tidar Campur di Kelurahan Tidar Selatan dengan nama produk keripik tahu Larashta, olahan terigu dengan lebih dari 12 varian yang dilakukan oleh Siti Nurkayah.            

Penetapan subsektor kuliner sebagai subsektor unggulan ekonomi kreatif di Kota Magelang juga dilatar belakangi oleh keberadaan Gethuk sebagai produk yang melekat sebagai identitas Kota Magelang. Subsektor kuliner diharapkan dapat menjadi lokomotif bagi pengembangan subsektor kriya dan subsektor seni pertunjukan. Pengembangan dan akselerasi ekonomi kreatif Kota Magelang membutuhkan sinergi antar pelaku subsektor ekonomi kreatif. Selain itu, peran pemerintah Kota Magelang juga perlu ditingkatkan, khususnya Dinas Koperasi, Perdagangan, Perindustrian, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga, Badan Penelitian dan Pengembangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Perencaan dan Pembangunan Daerah dan Asisten Ekonomi dan Pembangunan dalam pengembangan ke tiga subsektor ekonomi kreatif.

Penulis: Suryadi Kusniawan

Bagikan

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on email