Situbondo : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya menggerakkan roda perekonomian masyarakat, salah satunya melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar bangkit dari keterpurukan, dampak pandemi COVID-19.
Menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif/Kepala Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, melalui program Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia, UMKM akan mampu bangkit dan bahkan naik kelas.
“Kami optimis, melalui pendampingan dan pelatihan secara offline dan online kepada pelaku UMKM, kami akan mengoptimalkan penjualan dan memperluas pasar,” ujarnya, saat mengisi acara Worksop Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia, di Pendopo Kabupaten Situbondo, Jumat (17/9/2021) sore.
Ia menyebut, bahwa Kabupaten Situbondo punya UMKM yang sudah punya pangsa pasar hingga ke mancanegara. Yaitu Kerajinan akar pohon jati, yang berada di Kecamatan Kendit. Meski perekonomian sulit akibat pandemi, namun produk mebeler dari akar jati itu tetap eksis.
“Produk mebeler akar pohon jati itu tetap menerima banyak pesanan dari benua Eropa hingga Amerika. Industri kerajinan ini menawarkan berbagai jenis replika abstrak perabotan rumah tangga bernuansa etnik. Ini luar biasa,” bebernya.
Bahkan, pihaknya optimis kalau kerajinan ini bisa mencapai ekspansi pasar luar negeri yang lebih luas. Melalui worksop Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia ini, pihaknya mengedepankan peningkatan kualitas dan kuantitas produk. “Kita terus berupaya untuk mengkolabor-aktif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mencari peluang, dan memberikan pelatihan pemasaran secara daring,” jelasnya.
Sandi mengaku, pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini merupakan program yang dilaksanakan sejak 2016 dan terus dikembangkan. Dan dikemas dengan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 Kabupaten/Kota. “Pengembangannya dari berbagai strategi, dan kita selalu melihat potensi di setiap kota/kabupaten,” katanya.
Kegiatan ini diawali dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap 4 (empat) unsur atau elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu: (1) 17 subsektor ekonomi kreatif; (2) kreator/pelaku ekraf (ABCG-M); (3) rantai nilai ekraf; dan (4) keterkaitan backward-forward linkage, “Semua unsur PMK3I ini dapat didalami lebih lanjut melalui website https://kotakreatif.kemenparekraf.go.id” tutupnya.

Dokumentasi berita: