KONSEL (SULTRA), MEDIARESTORASI.COM – Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga melaunching kampung kreatif limbah kayu kamelia, Kamis (22/11/2018).
Lanching kampung keratif Limbah Kayu Kamelia tersebut dilaksanakan di Desa Pangan Jaya, yang di tandai dengan pemukulan gong, pada acara Penutupan Klasterisasi Meubel dan HandyCraft, yang di selenggarakan oleh salah satu Perusahaan milik BUMN, PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) bertempat di Balai Desa Pangan Jaya
Turut hadir mendampingi Bupati Konsel Wakil Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PT. PNM, Octo Wibisono, dan Pemimpin Cabang PNM Kendari, Sugiarto, Kadis Disperindag, Sitti Chaddijah, Kadis Sosial, Jeni, Kadis Pariwisata, AB Subair, Camat Lainea, Murla, dan Kabid Ekonomi Kreatif Dispar, Suartin.
Dalam sambutannya Bupati Konsel menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada PT. PNM. “Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi Kepada PT. PNM karena telah mendorong usaha-usaha kreatif dengan melakukan pelatihan dan pendampingan kepada pengrajin meubel kita, termasuk mengajarkan cara mendesign gambar yang menghasilkan suatu bentuk nyata dari limbah kayu yang memiliki nilai seni dan ekonomi,” kata Bupati Konsel, Surunuddin Dangga mengawali sambutannya.
Bak Gayung bersambut, tutur Surunuddin, “dari hasil pelatihan dan pendampingan pihak PNM serta pihak terkait lainnya akhirnya kita mampu menciptakan suatu hasil karya seni dari limbah kayu melaui pengrajin kita. Ini semua tercipta berkat adanya sinergitas antara Dinas Pariwisata bagian ekonomi kreatif dengan pihak Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) RI yang di bangun selama kurang lebih 3 Tahun. Hubungan harmoni yang terbangun secara intensif, akhirnya wilayah Konsel di tunjuk dan tetapkan sebagai Kabupaten Kriya pada acara launching Buku KaTa Bekraf di Surabaya minggu lalu, yang di gelar oleh BEKRAF.
Selain itu, tambah Surunuddin, penghargaan ini di sematkan kepada kita karena pihak Bekraf melihat keseriusan Pemda dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pengembangan sumber daya para pengrajin meubel, yang di dukung dengan bantuan peralatan dan anggaran, sehingga terciptalah komunitas pengrajin Anoart di Desa Pangan Jaya dan Iwoi Mendoro yang berjumlah 50 pengrajin.
Dan untuk mendukung program Bekraf maka hari ini kita launching Desa Pangan Jaya sebagai kampung kriya dari hasil limbah kayu, yang tentunya untuk meningkatkan penghasilan pengrajin, dan mendorong warga lain untuk terus berkreasi di bidang lainnya, termasuk dengan mengeluarkan regulasi agar Diknas membeli karya pengrajin Anoart (mainan edukasi) untuk di gunakan di sekolah Tingkat TK dan SD,” jelas Surunuddin
“Saya instruksikan kepada Kadis Disperindag, Koperasi, Diknas, dan Kadis Sosial untuk saling bersinergi dan bahu membahu mensukseskan program nasional Kabupaten dan Kampung Kriya ini, termasuk bagaimana meningkatkan seni kreasi, kualitas, ketepatan waktu dan pangsa pasarnya kedepan, agar lebih baik. Dengan harapan kampung ini memiliki brand yang di kenal secara nasional maupun internasional,” tegas Surunuddin.
Karena Konsel sudah di tetapkan sebagai Kabupaten Kriya, ucap Surunuddin, saya juga himbau kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya pemuda untuk terus mengasah bakat dan kemampuan sebaik-baiknya dengan penuh semangat dengan tidak mudah mengeluh, tetapi bagaimana menghadapi tantangan dengan mencari solusi untuk memecahkan suatu masalah, yang mana Pemda akan terus mendukung baik dari segi penyediaan peralatan, penganggaran maupun pemasarannya.
Dan terkait dengan berakhirnya masa kegiatan pelatihan dan pendampingan pihak PNM kepada para perajin hari ini, tutup Surunuddin, kita berharap kerjasama ini bisa terus berlanjut pada bidang lainnya dengan mengajak perusahaan membuat komitmen kerjasama melalui penanda tanganan nota kesepahaman (MoU) seperti yang kami lakukan dengan perusahaan lain, yang tentu saling menguntungkan demi peningkatan ekonomi masyarakat.
Sedangkan, dalam kesempatan tersebut, Wakadiv PT. PNM Octo Wibisono menjelaskan bahwa tujuan di dirikannya perusahaan milik negara PNM, yaitu selain memberikan bantuan permodalan kepada para pelaku UMKM, juga melalukan pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha, salah satunya kepada kelompok pengrajin/klasterisasi meubel di Desa ini.
Olehnya itu, kata Octo, selama kurang lebih 6 bulan pihaknya melakukan pelatihan bekerjasama dengan Bekraf di Desa Pangan Jaya kepada pelaku UKM Mebuel dan Handycraft, yang bertujuan untuk bersama-sama memajukan masyarakat perajin dengan memegang prinsip bahwa majunya suatu negara di mulai dari masyarakat paling bawah.
“Kami melatih cara mendesain dan menciptakan suatu bentuk yang menarik dan menjadi bermamfaat dari limbah kayu yang sebelumnya di jadikan sampah atau di bakar, termasuk cara menjual di situs online, yang nantinya akan kami pikirkan bagaimana mengembangkan pada sisi pemasarannya,” jelas Octo.
Kami juga merasa bangga karena dari ide dan gagasan yang kita kembangkan bersama bisa di tangkap oleh masyarakat dan Pemda, tambah Octo, sehingga hari ini Desa Pangan Jaya di resmikan sebagai kampung kreatif, sambil berharap semoga kedepan bisa semakin lebih baik dan makin bertambah jumlah kampung kreatifnya, sehingga Konsel bisa lebih maju dan namanya lebih harum dan lebih terkenal hingga ke level mancanegara.
“Hari ini dengan berat hati kami mohon ijin ke daerah lain, karena tahun ini target kami dari 60 cabang yang ada di indonesia harus mampu menciptakan 100 program pelatihan dan pendampingan kepada para UMKM, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa bekerjasama dengan Pemda Konsel pada cluster lainnya,” tandas Octo.
Usai kegiatan lauching dan penutupan pelatihan meubel, Bupati bersama Wakadiv PT. PNM saling bertukar souvenir, sekaligus mengunjungi pameran karya seni kriya dari komunitas Anoart yang ditampilkan dalam gedung Balai Desa tempat acara di gelar, yakni berupa gantungan kunci, celengan, tempat lilin, tempat HP, edukasi anak, miniatur berupa model mobil dan sepeda, sepatu, dan ukiran papan nama meja pimpinan yang kesemuanya dari limbah kayu. (Sultan)
Sumber: http://www.mediarestorasi.com/daerah/sulawesi/sultra/bupati-konsel-launching-kampung-kreatif-limbah-kayu-kamelia/