BEKRAF JALIN KERJA SAMA EKONOMI KREATIF DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah mengadakan pertemuan untuk penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pada hari ini (31/3) di Pendopo Kabupaten Bojonegoro. Penandatanganan naskah kerjasama tersebut dilaksanakan di rangkaian acara dialog publik, yakni agenda rutin yang diadakan Pemkab Bojonegoro setiap hari Jumat dengan melibatkan warga Bojonegoro. Hadir memberikan paraf pada MoU, Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Bekraf (Deputi VI) , Endah W. Sulistianti. Turut hadir pula Direktur Hubungan Antarlembaga Dalam Negeri Bekraf, Hassan Abud. Dari pihak Pemkab Bojonegoro dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Bojonegoro, H. Suyoto, Kepala Dinas (Kadin) Perindustrian dan Tenaga Kerja, Agus Supriyanto dan Kepala Bidang (Kabid) Industri Kimia Elektronika Logam Mesin Tekstil dan Aneka (KEMELTA), Siti Mutmainah.

MoU tersebut berisi tentang tujuan kesepakatan kedua belah pihak dalam pengembangan potensi ekonomi kreatif (Ekraf). Kadin Industri mengatakan bahwa sektor ekonomi kreatif masih menjadi tugas Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. “Bojonegoro belum memiliki dinas khusus yang menangani ekonomi kreatif. Bidang ekonomi kreatif ini masih melekat pada tugas salah satu tugas Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja”, ungkap Agus. Bekraf dan Pemkab Bojonegoro sepakat untuk bekerja sama lingkup riset,edukasi dan pengembangan ekonomi kreatif, akses permodalan, infrastruktur dan pemasaran, fasilitasi hak kekayaan intelektual dan hubungan antarlembaga dan wilayah. MoU ini akan ditindaklanjuti secara detil dalam teknisnya dengan adanya Perjanjian Kerja Sama.

“Bojonegoro selama ini dikenal sebagai daerah penghasil minyak dan gas (migas), akan tetapi masyarakatnya lebih banyak bergantung di sektor agraris salah satu potensi lain yang masih dikembangkan yaitu ekonomi kreatif berbasis kekayaan alam dan intelektual kekayaan alam masyarakat Bojonegoro. MoU antara Pemkab dan Bekraf diharapkan menjadi solusi untuk bersama-sama mengatasi permasalahan dalam menggali dan mengembangkan ekonomi kreatif dalam hal ini seperti musik, film, seni pertunjukan, fesyen, seni kriya dan Kuliner khas jonegoroan yang masih belum tertangani secara optimal”, kata Agus.

“Dengan adanya MoU ini diharapkan kerjasama pengembangan ekonomi kreatif menjadi lebih maksimal dan berkelanjutan. Kami mengharapkan Pemkab Bojonegoro membuat Komisi Film Daerah sebagai sarana untuk promosi pariwisata dan perfilman di daerah”, Ujar Endah. Kang yoto menambahkan, “Masyarakat Bojonegoro harus naik kelas. Produk industri kreatifnya harus bisa sesuai dengan selera pasar. Untuk itu para pelakunya harus lebih gaul lagi,harus banyak belajar dari orang lain yang lebih pengalaman.”

Bagikan

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on email